Meramu

MERDABA ~ Meramu Damai Bersama

SASTRA

Goresan Tinta Cerpen dan Puisi

BOOK CORNER

Temukan Rekomendasi dan Review Buku dari Meramu.com

SEPUTAR ISLAM

Artikel Seputar Islam.

Biology Corner

Belajar Biologi Bersama

This Too Shall Pass

Hasil gambar untuk autumn sketch"

"God has a greater plan for you, I don't know what it is, but He surely has."

For a very certain reason, I love the advice very much.
In some points, when we become so fragile, a word might means a lot to us. 
Sometimes, we do not need a big or a great thing. Sometimes, all we need is just a support, a little lover, and a bit bitter words that makes us realize something.

Today, I learned a thing that loving someone can be this hurt.
It hurts because the desire for having the one we love is hard to achieve. 
It hurts because someone we love seemingly doesn't love us.

For sure, experiencing the feeling of desolate is bad. I am still pretend to be not aching, not tickling, and not far-fetching. Even though I refrain from thinking of him, it surely has been hard to try to forget him. It is true.

The very today, I see him again in eyes. When he was talking, I took the chance to keep on eyes on him, and my heart whispered: is that a must? Should I forget him and set my heart free? Can I just have another option instead of let him go?

ah! it's hard. But truly i have no choice.
I don't even able to state my feeling. I don't even able to know what he thought of me. I don't even have a courage to ask him - what if I love you, will you take distances from me? will you not be my friend anymore?

This wounded heart aching a lot. I suffered a big regret because of my capability to act normally in front of him. I regret that I ask him to stay but I have no word to say. It feels like I am suddenly muted when he is around. It feels like, I have no right to love him. I just realize a lot differences between the two us. I just wondering why do I keep loving him when I know all the impossibilities.

In the end, it only remains me and my feeling. He will walk further, fly higher.

However I know every experience comes to gives us lesson. Maybe this is hurting, maybe this is aching, maybe this is not a good experience to have, but maybe this uncomfortable-thing will lead me to a better and more precise life.

because Allah always has a greater plan for me, I don't know what, but He surely has. I accept this pain. I accept this wounded heart. It is okay if he is not destined for me. It is okay if I couldn't be the one who warm his heart, erase his sadness, and appeasing his anxiety. It is okay.












Perihal Rasa

Tidak ada yang lebih sederhana, dibanding jatuh cinta. Kadang untuk sebuah alasan yang sangat kecil, kita bisa mencintai seseorang. Kadang kita sudah berusaha sekuat hati, tetapi perasaan itu tak kunjung datang.

Begitulah takdir bekerja. Begitulah rasa telah diatur sedemikian rupa.

Tidak sesuatupun di dunia ini - terjadi tanpa sebuah tujuan. Ketika bahkan daun yang jatuh dan sebutir debu yang terbang, telah ditata olehNya, maka kenapa tidak mungkin bahwa setiap langkah kita telah diatur juga?

Kita sudah semestinya memasrahkan segalanya kepada yang lebih berhak untuk mengatur hidup kita. Usaha dan doa boleh ada di tangan kita, tetapi tetap, wewenang milik Allah SWT.

ketika suatu waktu yang kita temui adalah pahit - percaya saja, bahwa itu adalah cara Allah untuk menunjukkan sesuatu yang lebih baik bagi kita. Seperti halnya meminum obat, menelan pahit untuk mendapat kesembuhan. Begitu pula rumusnya untuk alur kehidupan.

dan untuk itu, Allah telah berulang kali mengatakan kepada kita, bahwa:

-Bisa jadi kau menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. dan bisa jadi kau membenci sesuatu padahal ia baik bagimu. Sungguh Allah lebih tahu-

Berhenti Menanggapi Pengganggu

Ada sebuah kisah tentang seorang Ayah, seorang anak, dan seekor keledai.  Ayah dan anak tersebut, bersama dengan keledainya, tengah menempuh perjalanan dari kota A menuju kota B. 

Karena mereka hanya memiliki satu keledai, maka sang ayah mempersilakan putranya untuk menaiki keledai, sementara ia berjalan kaki sambil menuntun si keledai. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan beberapa orang. Melihat si anak naik keledai dan si ayah berjalan menuntun, maka orang-orang yang dijumpai itu berkata:

"Alangkah buruknya akhlaq anak itu! lihatlah, ia menaiki keledai dan membiarkan ayahnya lelah berjalan."

Mendengar ucapan demikian, maka sang anakpun turun, dan meminta ayahnya untuk menaiki keledai, sementara anak itu sekarang berjalan sambil menuntun keledai - menggantikan sang ayah. 

Mereka kembali menempuh perjalanan, tak berapa lama kemudian, mereka berpapasan dengan orang di jalan. orang-orang itu mengatakan,

"Orangtua macam apa dia! yang tega membiarkan anaknya berjalan dengan peluh, sementara dia dengan enaknya menaiki keledai."

Mendengar ucapan tersebut, maka ayah dan anak itupun memutuskan untuk turun. Mereka berdua berjalan kaki sambil menuntun keledai.

ketika mereka melanjutkan perjalanan, hal yang sama terulang lagi. Mereka berpapasan dengan orang lalu orang-orang itu mengatakan,

"Lihatlah dua orang ayah dan anak itu. Betapa bodohnya mereka. Memiliki keledai tetapi malah berjalan sambil menuntun si keledai." mereka berkata sambil tertawa mengejek.

Karena sedari tadi selalu dicibir orang, maka ayah dan anak tadi memutuskan untuk bersama-sama menaiki keledai. Mereka yakin dengan begitu, tidak ada lagi orang di jalan yang akan mengatai mereka. 

Setelah kembali menempuh perjalanan, sambil menaiki keledai bersamaan, ternyata masih saja ada orang yang mencela begini,

"Dasar ayah dan anak tidak berperasaan! lihatlah, mereka menaiki keledai secara bersamaan."

..

dari kisah di atas, dapat kita ambil ibrah, bahwa apapun yang kita lakukan, pasti akan ada orang yang dengan sepenuh hati mendukung. Sebaliknya, tentu akan ada saja orang yang mencela.

Kita tidak akan mungkin mendapat dukungan sepenuhnya atau dicela sepenuhnya.

oleh karena itu, penting kiranya untuk menata hati - agar tetap fokus pada hal-hal baik dan mengabaikan setiap perkataan buruk yang masuk ke dalam telinga kita.