Gas dan Rem

Mungkin satu hal yang harus aku lakukan sekarang adalah belajar untuk tidak mengikuti kata hatiku.

Seperti gas dan rem.

Aku tidak selalu menginjak gas di saat yang tepat. Tidak juga selalu menginjak rem di saat yang tepat.

Di satu waktu, gas yang aku injak membuatku sampai pada suatu tempat yang aku harapkan. Di waktu lain, karena terlalu terburu, gas yang aku injak membuatku terperosok di tepi jalan.

Lain waktu aku memilih untuk lebih bijak. Aku memfungsikan rem. Karena ada rem aku bisa berhenti dari hal* yang tidak aku inginkan. Tapi terkadang karena terlalu hati-hati, rem yang aku injak membuatku stagnan di satu tempat. Tidak ke mana-mana.

Akhirnya aku menyimpulkan, tidak boleh ada yang lebih dominan. Baik gas atau rem harus difungsikan pada waktunya masing*. Kita hanya perlu memilih dengan tepat.



0 comments:

Post a Comment