Ada saat di mana kita telah mengusahakan yang terbaik, tetapi hasilnya masih belum baik. Ada saat di mana rencana kita telah begitu matang dan seakan-akan bisa terealisasi dengan sempurna, tetapi kenyataannya malah berbanding terbalik. Begitulah hidup.
Ada saja kerikil yang membuat kita jatuh. Ada saja hal-hal yang membuat tekad kita runtuh. Tetapi percayalah, Laa tukallafu nafsan illa wus'aha - manusia tidak akan dibebani melebihi batas kemampuannya.
kita pasti pernah tersungkur, jatuh pada titik terendah. Pada saat-saat demikian, tidak dipungkiri lagi betapa dunia dalam penglihatan kita, hanyalah dua warna - putih dan hitam - benar dan salah. Bahkan kita menjadi penuh hayal, bagaimana jika kita ulang saja cerita hidup ini dari awal? agar bisa kita menghindari sesuatu yang mengganjal dan membuat kita jatuh.
Tapi coba ingat ini: ketika kita tersungkur, Itu artinya kita tengah diberi kesempatan untuk belajar. Dari hal-hal yang sifatnya tidak menyenangkan. Kita diberi wadah untuk melatih kesabaran, dan melihat kembali, barangkali dari apa yang telah kita lakukan, ada sesuatu yang kurang benar. Atau bisa jadi, Allah hendak menaikkan derajat hambaNya melalui ujian-ujian.
Bisa jadi juga, dari proses kita jatuh, Allah ingin memperlihatkan kepada kita, siapa-siapa saja yang perlu kita percaya, dan siapa saja yang perlu kita biarkan lalu begitu saja.
Ada banyak hikmah yang bisa kita petik, meskipun melalui proses yang perih, dan kekecewaan yang mendalam.
fa shobrun jamiil.
Sungguh, bersabar adalah pilihan yang indah. Bersabar sesuai dengan hakikat sabar. Bersabar dalam ketawakkalan dan dalam usaha untuk taqorrub ilallah. Bersabar sambil tetap mengusahakan yang terbaik.
.
0 comments:
Post a Comment