Suatu hari, ktia pernah merasa sangat jenuh. Dengan sesuatu yang telah mati-matian kita perjuangkan, tapi tidak membuahkan hasil. Dengan sakit yang sudah sekuat tenaga kita carikan obat, tetapi tidak kunjung sembuh.
Ada masa di mana kita merasa sangat lelah dengan segala sesuatunya. Hidup menjadi sedikit kehilangan makna. Memandang ke arah yang sama, tetapi tidak ada lagi warna di sana. Sepertinya, di saat itu, tidak ada hal lain yang ingin kita lakukan kecuali berhenti. Mengulang semua dari awal tidak mungkin. Jadi pilihan yang kita miliki hanyalah berhenti.
Jika kita ada masa itu.. coba. Coba besok, pagi hari ketika matahari mulai muncul dari timur lagi, mari kita pergi keluar. Lebih awal lebih baik. Setelah sholat shubuh dan berdzikir sebentar, kita bisa mulai pergi keluar. ke tempat-tempat di mana di sana dapat kau temukan ciptaan Tuhan. Alam yang membentang, gunung yang tinggi, sawah yang hijau, atau laut yang luas. Kita bisa ke mana saja.
Sambil menunggu matahari muncul, kita bisa berlari ke sana kemari. Tertawa-tawa sendiri. sekedar melepas penat yang beberapa waktu terakhir membuat hati tidak nyaman. Setelahnya, jika matahari belum juga muncul, kita bisa merenungkan sesuatu, untuk membuat kita mengerti - barangkali ada pesan terselip di balik sesuatu yang tidak menyenangkan akhir-akhir ini.
Setelah itu, aku yakin matahari akan keluar. Pelan-pelan. dari timur.
Setiap pagi matahari selalu begitu. dan ia tidak pernah penat. Ia menjadi perantara bagi kehidupan di dunia. Sinarnya membantu daun berfotosintesis. Membuat tanaman tumbuh tinggi dan subur. Membuat pakaian kita kering. Dan membantu tubuh kita memproduksi vitamin D.
Telah sebegitu banyaknya peran matahari bagi kita. Dan matahari tidak pernah mengeluh jika suatu ketika kita menggerutu bukan main karena panasnya membuat kulit kita menjadi gelap. atau teriknya membuat kita enggan keluar.
Begitu juga Tuhan kita, tidak sesuatupun di muka bumi ini berjalan tanpa ada campur tanganNya. Anugerahnya atas kita luar biasa. dan Dia tidak pernah berhenti mencurahkan anugerah itu meski seringkali kita berjalan menjauh dariNya, melupakanNya, dan lalai akan kewajiban kita.
Coba, setelah matahari keluar, mari kita rebahan sebentar. Kita bisa berbaring di jalan beraspal, atau di atas rerumputan. Lalu memandang langit yang jika tidak mendung, pasti berwarna biru muda. cerah. Siapa tahu, dengan begitu kita bisa menata kembali langkah yang mulai memudar, menguatkan kembali jiwa yang telah perlahan merapuh.
'
Ingatlah diri,
KeMahaan Allah itu nyata.
Jika memang yang kau rasakan adalah hal-hal pahit, percayalah bahwa di bailk itu semua tersimpan hikmah yang baik. Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hambaNya. Tugas kita, manusia, cukup berbaik sangka. Setelah mengusahakan yang terbaik, Melangitkan yang terbaik, apa lagi yang perlu kita lakukan kecuali berpasrah?
Jadi tidak papa, tidak papa sakit dulu, tidak papa jatuh dulu, jika kita tetap mau berusaha, insyaallah kita akan menemukan jalannya. Bisa besok atau lusa, atau nanti.
0 comments:
Post a Comment