Rasanya sulit membayangkan bahwa aku harus mengakhiri cerita ini. Satu sisi dalam diriku masih ingin tetap tinggal, meskipun aku tahu cerita ini tidak mengarah ke manapun.
Kupikir jika menunggu sebentar lagi, sebentar lagi saja, akan ada titik terang yang bisa ditemukan. Nyatanya ini hanya pembelajaran dan sebuah pijakan untuk mengantarkanku ke suatu tempat.
Jujur saja ini tidak mudah. Aku masih bisa melihatnya tetapi ternyata ia cukup jauh. Aku tinggal di tempat yang tak bisa lepas darinya. Semua titik di sini tidak akan pernah berhenti membicarakannya. Itu kenapa semua menjadi semakin rumit.
Tapi memang benar, tidak peduli betapapun aku menyukainya, jalan yang ia punya memang sepenuhnya berbeda dengan jalanku.
Dia berjalan ke selatan dan aku ke utara. Mungkin akan bertemu di khatulistiwa -- tapi hanya berpapasan saja, karena setelahnya kita tetap harus menempuh jalan masing-masing.
Tapi jika kau bertanya apa aku menyesal mengenalnya, tentu saja jawabannya tidak. Meskipun kehadirannya membawa sedikit rasa kecewa dan luka, tidak kupungkiri ia lebih banyak memberi warna dan cerita. Sebuah cerita yang sebelumnya tak pernah aku tahu. Hal baru yang menyenangkan. Meski akhirnya bukan apa-apa.
Pada akhirnya aku dan dia hanya dipertemukan untuk saling mengantar. Dia mengantarkanku untuk lebih mengenal sisi kehidupan seseorang, dan aku -- kurasa aku tidak mengantarnya ke manapun. Tapi aku berharap sedikit yang pernah aku tulis untuknya bisa menjadi pegangan dan pengingat yang baik di saat ia terpaksa harus jatuh.
Aku selalu mendoakan yang terbaik untuk dia. Iya, dia yang selalu terlihat memiliki segalanya tetapi menyimpan banyak ketidaknyamanan di dalam hatinya. Dia yang sedikit banyak bicara tapi sulit untuk mengungkapkan isi hatinya di platform* tertentu.
Paling tidak aku tahu, ada satu platform di mana ia cukup terbuka mengungkapkan kekesalan, kekecewaan, dan rasa sedihnya. Platform itu banyak digunakan dan memang cenderung digunakan sebagai wadah pelampiasan.
Jadi,
Aku benar-benar tidak berharap ceritanya akan seperti ini, tapi aku bisa apa? Ini hanya sebuah cerita yang pasti menuai hikmah. Banyak terimakasih kusampaikan dan maaf bila tanpa sengaja aku menjadi beban.
Mari menjalani hidup dengan baik. Kita tidak pernah salah memasuki tikungan. Percaya saja ini adalah salah satu jalan mrnuju ke arah yang benar, dengan sedikit rasa tidak nyaman.
Kupikir jika menunggu sebentar lagi, sebentar lagi saja, akan ada titik terang yang bisa ditemukan. Nyatanya ini hanya pembelajaran dan sebuah pijakan untuk mengantarkanku ke suatu tempat.
Jujur saja ini tidak mudah. Aku masih bisa melihatnya tetapi ternyata ia cukup jauh. Aku tinggal di tempat yang tak bisa lepas darinya. Semua titik di sini tidak akan pernah berhenti membicarakannya. Itu kenapa semua menjadi semakin rumit.
Tapi memang benar, tidak peduli betapapun aku menyukainya, jalan yang ia punya memang sepenuhnya berbeda dengan jalanku.
Dia berjalan ke selatan dan aku ke utara. Mungkin akan bertemu di khatulistiwa -- tapi hanya berpapasan saja, karena setelahnya kita tetap harus menempuh jalan masing-masing.
Tapi jika kau bertanya apa aku menyesal mengenalnya, tentu saja jawabannya tidak. Meskipun kehadirannya membawa sedikit rasa kecewa dan luka, tidak kupungkiri ia lebih banyak memberi warna dan cerita. Sebuah cerita yang sebelumnya tak pernah aku tahu. Hal baru yang menyenangkan. Meski akhirnya bukan apa-apa.
Pada akhirnya aku dan dia hanya dipertemukan untuk saling mengantar. Dia mengantarkanku untuk lebih mengenal sisi kehidupan seseorang, dan aku -- kurasa aku tidak mengantarnya ke manapun. Tapi aku berharap sedikit yang pernah aku tulis untuknya bisa menjadi pegangan dan pengingat yang baik di saat ia terpaksa harus jatuh.
Aku selalu mendoakan yang terbaik untuk dia. Iya, dia yang selalu terlihat memiliki segalanya tetapi menyimpan banyak ketidaknyamanan di dalam hatinya. Dia yang sedikit banyak bicara tapi sulit untuk mengungkapkan isi hatinya di platform* tertentu.
Paling tidak aku tahu, ada satu platform di mana ia cukup terbuka mengungkapkan kekesalan, kekecewaan, dan rasa sedihnya. Platform itu banyak digunakan dan memang cenderung digunakan sebagai wadah pelampiasan.
Jadi,
Aku benar-benar tidak berharap ceritanya akan seperti ini, tapi aku bisa apa? Ini hanya sebuah cerita yang pasti menuai hikmah. Banyak terimakasih kusampaikan dan maaf bila tanpa sengaja aku menjadi beban.
Mari menjalani hidup dengan baik. Kita tidak pernah salah memasuki tikungan. Percaya saja ini adalah salah satu jalan mrnuju ke arah yang benar, dengan sedikit rasa tidak nyaman.
0 comments:
Post a Comment