ARTI (2)


Gambar terkait
Hidup:
Telah sepenuhnya diatur oleh Tuhan.
Telah sepenuhnya berjalan sesuai kehendak Tuhan.
Ridhoi takdir-Nya maka Ia akan meridhoimu

ياايته النفس المتمئنة , ارجعى راضية مرضية , فادخلى في عبدي , وادخلى جنتى

Hidup bagi beberapa orang adalah tentang pencapaian-pencapaian, sebagai wujud aktulisasi diri untuk menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Bagi sebagian lain hidup adalah tentang nriman ing pandum, hidup sebagaimana mestinya, yang penting ada uang, yang penting makan, yang penting ngumpul.
Ada berbagai definisi tentang hidup, dan ia akan selalu berbeda pada setiap akal yang memaknainya dengan pengalaman hidup yang berbeda.
Arwah manusia adalah pasukan yang tersusun. Yang saling kenal akan berpadu, dan yang saling menentang akan berselisih.
HR. Bukhari Muslim
Dan berbeda itu fitrah. Berbeda itu perlu. Sebagaimana telah ditulis oleh Pak Ismail Fajrie Alatas mengutip dari Raf`al-astar milik Habib Abdurrohman bin Abdullah bil Faqih ba alawi:
Tetapi sungguh jalan-jalan Allah sebanyak napas seluruh ciptaan-Nya
Meskipun kita akan sulit bersatu dengan yang berbeda, tetapi kita tetap bisa berbagi harmoni dengan mereka. saya teringat dengan perbincangan Cak Nun dan putranya yang masih kelas 3 SD,
Bah, kalau diberi pilihan, Abah mau di dunia ini ada pencuri atau tidak ada pencuri –
Cak Nun menjawab, tergantung. Dalam konteks apa dulu. Kalau sebagai manusia yang hidup di masyarakat dan di desa-desa tentu kita tidak mengharapkan adanya pencuri. Tetapi kalau dilihat dari lelakone dunyo dan ketentuan Allah, ya pencuri itu memang harus ada. Sebagai penyeimbang.
Lantas putra yang masih kecil itu menimpali, kalau aku sih memilih ada banyak pencuri Bah. Jadi kita bisa punya pilihan untuk berbuat baik atau berbuat jahat.
kurang lebih demikian percakapannya.
Masyaallah sekali, seorang anak kecil bisa memiliki nalar pemikiran yang sedemikian jauh. umumnya seorang anak yang notabene diasupi dengan hal yang baik-baik itu baik dan hal yang buruk-buruk itu buruk, tidak akan berpikir sampai kesana. Umumnya mereka hanya tahu bahwa mereka tidak boleh melakukan itu karena ia buruk, dan ia harus melakukan itu karena ia baik.
والله يرزق من يشاءبغيرحساب
Allah berhak memberi rizki kepada siapapun yang Ia kehendaki.
Berhak memberi petunjuk kepada siapapun yang Ia kehendaki. Semua selalu atas kehendak Allah dan kepadaNyalah kita memasrahkan diri.
..
Kembali kepada hidup, karena sudah menjadi fitrah, maka kita tidak akan bisa menolak sesuatu yang bernama perbedaan. Suka tidak suka, mau tidak mau, perbedaan itu akan selalu ada. Oleh karenanya, bagaimana sikap kita menanggapi perbedaan itu adalah hal yang sangat penting. Bagaimana kita menjaga toleransi dan menjunjung penghargaan menjadi sangat perlu untuk diperhatikan.
aku pribadi, lebih sering memandang perbedaan dengan cara yang negatif. Dan saya juga menyadari betapa hal ini sangat tidak baik. Untuk itu aku terus belajar dan melakukan perenungan, bagaimana menerima dengan ikhlas dan menghargai dengan tulus.
Allahu rabbi ighfirlii.
..
Dan berbeda dalam hidup itu pula yang membuatku berpikir kenapa aku harus melihat orang lain untuk dapat memaknai hidupku sendiri?
Manusia adalah makhluk sosial. Berhubungan dengan manusia lainnya sangat diperlukan. Memahami mereka sebagai makhluk yang berperasaan diperlukan. Menjaga hubungan baik, meraih pencapaian, merunut jejak orang hebat, belajar kepada sesama. Semua itu sangat dibutuhkan. Tetapi kalau terlalu terpengaruh dengan bagaimana mereka hidup, itu juga tidak terlalu baik.
Belajar dan melihatlah tanpa harus menghilangkan siapa dirimu. Teruslah memperbaiki diri dengan tetap menjadi siapa kamu. Teguhlah pada pendirian yang benar. Setidaknya kita akan istimewa dan merasa bangga dengan tetap menjadi siapa kita.

0 comments:

Post a Comment