Merindu
selalu saja menyenangkan.
Tetapi
merindu orang yang salah, agaknya mengkhawatirkan.
Aku tidak
tahu bagaimana harus kuselesaikan ini.
Apa aku
harus jatuh berulang kali di kubangan yang sama (lagi)?
Apa aku
harus menjadi sedemikian bodoh untuk mencintai orang yang salah (lagi)?
Hidup,
memanglah sebuah perjalanan dan pembelajaran.
Dan entah
kenapa, aku tak kunjung belajar dari perjalanan yang sudah-sudah.
Aku masih
bodoh dan bodoh seperti biasa.
Ya. Kau
intinya. Lainnya hanya sampingan saja.
Ya, aku
hanya mengenal satu nama itu, dan aku sangat menyukainya.
Aku
sangat menyukainya sehingga aku menjadi banyak akal untuk dapat berbicara
dengannya
Aku
menulis, banyak sekali hal tentangnya, tanpa ia tahu
Aku
menyebut namanya berulang kali, tanpa ia mendengar
Aku
berdoa untuk kebaikannnya
Berdoa
agar ia lekas datang
Berdoa
agar kutemui rindu:
Tapi ia
tetap lengang
Garis
ktia belum juga bersinggungan
0 comments:
Post a Comment