16 Januari 2020
Cukup lama kaki melangkah.
Semakin ke sini, rasanya semakin goyah.
Semakin diresapi, rasanya semakin patah.
Tetapi jalan terbaiknya bukan menyerah, kan?
Sekilas, langit di luar tampak cerah. Penuh warna.
Masih ada burung berterbangan, jadi aku tidak ingin dulu menutup mata.
Setiap pagi matahari masih tetap kembali bersinar, jadi aku masih akan tetap berlari.
Kadang sunyi menjadi teman yang paling indah.
Dimana kita tidak perlu menjadi orang lain. Menangis atau tertawa, hanya kau dan Ilahi yang tahu.
Tidak ada yang abadi. Pun kecewa dan sedih. Pun kebanggaan dan kebahagiaan.
Semua datang tepat pada waktunya. Silih berganti.
Jadi tidak ada yang melarangmu menangis, tetapi cukupkan untuk sementara.
Setelahnya biar bahagia menjadi penggantinya.
..
Sembari menikmati senja, mari kita bercerita.
Hidup memang tak sebercanda itu, tetapi juga tak sekaku itu.
Kadang mati-matian kita kejar sesuatu, tetapi sayangnya yang kita kejar justru semakin menjauh.
Setelah begitu lelah dan akhirnya pasrah, kadang yang pernah kita lepaskan akhirnya datang dan tinggal.
Bagaimanapun, jika semua terjadi sesuai dengan kemauan kita, maka itu baik. Tetapi jika yang terjadi di luar harapan kita, maka itu lebih baik. Karena itu berarti kehendak Yang Maha Kuasa. Itu berarti Allah sedang memilihkan jalan yang terbaik untuk kita.
Kita bersyukur, karena kita tidak melulu bahagia, atau melulu sedih.
Mampu merasakan setiap warna dalam jiwa adalah anugerah yang luar biasa indah.
Mampu bertahan pada pilihan, adalah juga anugerah.
Mampu melepaskan yang tidak bisa kita dapatkan, pun anugerah.
Ada banyak sekali anugerah.
Kita tidak bisa menghitungnya satu per satu.
..
dan kamu,
Suatu saat akan kubiarkan kau membaca ini. Mungkin dengan perasaan jenuh, karena sebuah tulisan yang ditulis oleh orang yang sama, tentu akan selalu senada dan seirama. Pasti membosankan, iya kan?
Aku selalu ingin tahu bagaimana perasaanmu setelah selesai kau khatamkan satu bacaan. Andai kita bisa duduk bersama dan berbicara, mungkin aku akan tahu. Tetapi memulai bercerita kadang bukan hal mudah. Ada banyak kekhawatiran datang sebelum sesuatu benar-benar diungkapkan. Ada banyak ketakutan sebelum kita benar-benar mengambil langkah.
Terkadang aku sedikit menyesal, kenapa manusia memiliki insting paranormal. Menebak-nebak sesuatu padahal ia belum tahu yang sesungguhnya. Menerka-nerka seakan ia tahu segalanya, padahal yang ia tahu hanyalah spekulasinya sendiri. dan aku sering seperti itu. Sungguh. Itu memalukan. Tetapi insting paranormal itu terlalu mengakar, dan susah dihilangkan.
Jadi, maukah kau duduk sebentar? Kita bisa bercerita banyak hal :)
Cukup lama kaki melangkah.
Semakin ke sini, rasanya semakin goyah.
Semakin diresapi, rasanya semakin patah.
Tetapi jalan terbaiknya bukan menyerah, kan?
Sekilas, langit di luar tampak cerah. Penuh warna.
Masih ada burung berterbangan, jadi aku tidak ingin dulu menutup mata.
Setiap pagi matahari masih tetap kembali bersinar, jadi aku masih akan tetap berlari.
Kadang sunyi menjadi teman yang paling indah.
Dimana kita tidak perlu menjadi orang lain. Menangis atau tertawa, hanya kau dan Ilahi yang tahu.
Tidak ada yang abadi. Pun kecewa dan sedih. Pun kebanggaan dan kebahagiaan.
Semua datang tepat pada waktunya. Silih berganti.
Jadi tidak ada yang melarangmu menangis, tetapi cukupkan untuk sementara.
Setelahnya biar bahagia menjadi penggantinya.
..
Sembari menikmati senja, mari kita bercerita.
Hidup memang tak sebercanda itu, tetapi juga tak sekaku itu.
Kadang mati-matian kita kejar sesuatu, tetapi sayangnya yang kita kejar justru semakin menjauh.
Setelah begitu lelah dan akhirnya pasrah, kadang yang pernah kita lepaskan akhirnya datang dan tinggal.
Bagaimanapun, jika semua terjadi sesuai dengan kemauan kita, maka itu baik. Tetapi jika yang terjadi di luar harapan kita, maka itu lebih baik. Karena itu berarti kehendak Yang Maha Kuasa. Itu berarti Allah sedang memilihkan jalan yang terbaik untuk kita.
Kita bersyukur, karena kita tidak melulu bahagia, atau melulu sedih.
Mampu merasakan setiap warna dalam jiwa adalah anugerah yang luar biasa indah.
Mampu bertahan pada pilihan, adalah juga anugerah.
Mampu melepaskan yang tidak bisa kita dapatkan, pun anugerah.
Ada banyak sekali anugerah.
Kita tidak bisa menghitungnya satu per satu.
..
dan kamu,
Suatu saat akan kubiarkan kau membaca ini. Mungkin dengan perasaan jenuh, karena sebuah tulisan yang ditulis oleh orang yang sama, tentu akan selalu senada dan seirama. Pasti membosankan, iya kan?
Aku selalu ingin tahu bagaimana perasaanmu setelah selesai kau khatamkan satu bacaan. Andai kita bisa duduk bersama dan berbicara, mungkin aku akan tahu. Tetapi memulai bercerita kadang bukan hal mudah. Ada banyak kekhawatiran datang sebelum sesuatu benar-benar diungkapkan. Ada banyak ketakutan sebelum kita benar-benar mengambil langkah.
Terkadang aku sedikit menyesal, kenapa manusia memiliki insting paranormal. Menebak-nebak sesuatu padahal ia belum tahu yang sesungguhnya. Menerka-nerka seakan ia tahu segalanya, padahal yang ia tahu hanyalah spekulasinya sendiri. dan aku sering seperti itu. Sungguh. Itu memalukan. Tetapi insting paranormal itu terlalu mengakar, dan susah dihilangkan.
Jadi, maukah kau duduk sebentar? Kita bisa bercerita banyak hal :)
0 comments:
Post a Comment