Meramu

MERDABA ~ Meramu Damai Bersama

Tidak Salah

Tidak ada yang salah dengan Cinta, tetapi kita tidak hanya hidup dengan cinta. Ada agama, ada norma. dan kita tidak bisa melepaskan keduanya hanya untuk cin...

HANYA JIKA KITA TAK BERTEMU

Setelah sampai sejauh ini, aku bertekad. Jika aku sama sekali tak menemukan benang merah antara kau dan aku. Jika memang demikian, maka aku akan melepaskanmu dengan penuh keikhlasan. Aku hanya manusia lemah yang tidak bisa menentang kehendak Tuhan. Aku hanya manusia lemah...

(SUROSO 19) KELUARGA

Sore yang hangat. Bangunan peninggalan Belanda yang dingin. Pantulan sinar matahari di beberapa sisi dan orang-orang berseragam hitam yang kaku. Semuanya terasa akrab. Begitu juga dengan tirai-tirainya yang berwarna ungu tua. Benar-benar terasa akrab. Semuanya seperti sebuah waktu di masa lalu yang terulang kembali. De javu yang menyenangkan. Dalam...

(SUROSO 18) PADA SUATU SORE

Di kota Melbourne yang padat. Di bawah arakan awan yang beriringan ke ufuk. Nuha duduk menepi di sebuah kuburan yang baru tadi pagi digali. Bunga-bunga di atas tanahnya masih segar dan menimbulkan harum semerbak. Ia merunduk dalam. Mengucapkan doa-doa yang tidak dapat didengar. Hanya mulut yang berkomat-kamit. Disertai air mata yang menetes pelan. Ia...

(SUROSO 17)

Suroso nampak tenang. Ia memperbaiki posisi duduknya. Mengambil mic di depannya dan mulai berdehem. Para menteri khusuk di tempatnya masing-masing, tidak sabar mendengarkan Suroso berbicara. Mereka penasaran apa yang hendak diucapkan presiden yang sedari awal sidang dimulai tidur itu. “Barangkali hanya kata-kata tidak nyambung dan patut ditertawakan.“ terdengar...

(SUROSO 16) SIDANG

Suroso turun dari pesawat. Beberapa ajudan pengawal presiden sudah sedari tadi menunggu di Bandara. Semuanya bergegas turun ke lapangan ketika laki-laki berkacamata tebal itu mulai terlihat di landasan. Suroso berjalan dengan langkah pelan, tidak tergesa. Beberapa pengawalnya menawarkan agar presiden yang baru saja pulang dari layatannya ke New York...

(SUROSO 15) MELBOURNE

Melbourne masih sibuk seperti biasa. Udara dingin berhembus menusuk kulit. Menyambut musim gugur yang sebentar lagi tiba. Langit yang luas, lapangan-lapangan yang ditumbuhi bangunan dengan seni arsitektur tinggi, jalan raya yang panjang dan berkelok. Semuanya masih sama. Tidak ada yang berubah sejak terakhir kali Nuha melihat kota ini, sekitar satu...

(SUROSO 14) TENTANG SANDER

Siangnya. Pada hari itu juga –beberapa jam setelah kerusuhan terjadi–, sesudah memastikan bahwa keadaan cukup aman untuk pergi, beberapa tentara mengantarkan para jurnalis itu kembali ke Dili. Mereka tidak lagi diangkut menggunakan mobil pick up seperti ketika mereka berangkat kemarin. Saat ini mereka naik mobil ambulan, beserta 3 jenazah pekerja...

(SUROSO 13) SETIAP YANG BERNYAWA AKAN TIADA

Zona X masih berkabung. Kantor cabang PBB yang terbakar masih mengepulkan asap samar-samar. Sudah mendekati waktu subuh tetapi tidak ada yang kembali terlelap meski kantuk mendera. Sementara para anggota keamanan sedang berpatroli keliling, Nuha dan rekan-rekan jurnalisnya tetap berada di kamp darurat. Mereka tak diperbolehkan kemanapun sampai situasi...

(SUROSO 12) MENGHADAPI SITUASI GENTING

Setelah sholat isya dan berwirid sebentar, Malik menemui Suroso di kamarnya. Ia mendapati lelaki tua yang sekaligus sahabatnya itu tengah bersujud di lantai, menghadap kiblat. Ia memutuskan untuk menunggu di kursi yang ada di dalam kamar Suroso, cukup lama sampai Suroso bangun dari sujudnya. “Saya sengaja membuka pintu pelan-pelan dan duduk pelan-pelan...